Wednesday, August 24, 2011

Kepada.


Jika Aku mati bunda,
jangan kau beli tanah berpayung kemboja
biar jadi abu saja itu jasad
Aku akan berkemah di neraka murtad


Maka dengan ini kutuliskan surat
Kepada Kuli, petani, nelayan yang peluhnya urat
yang setiap saat pikiran aku tuju
dianggap benalu, terduduk kuyu

Kepada anak - anak tiada ber-ibu
berpayung langit dan senja abu - abu
Kepada Pemimpin busuk
terhujani peluru kutuk

Kepada pejuang adil yang mati muda
ditembus sangkur bedil, tanpa kuda
Kepada pencuri - pencuri bergaji
berebut ulu dari tubuh gergaji

Kepada anak - anak kecil polos
terbang liar kosong dan tonggos
Kepada penjilat kaki raja
pembunuh muslihat bertameng meja


Jika Aku mati bunda,
jangan kau beli tanah berpayung kemboja
biar jadi abu saja itu jasad
Aku akan berkemah di neraka murtad





Agustus, 2011

Friday, August 19, 2011

Sebelum Aku Keluar kamar

Masih bolehkah kita ber-nas
menangis darah sambil menggaruk-garuk tanah
Atau balik menghadang batang bambu
merobek kulit - kulit batu

Atau tuan cuma membikin kita jadi jualan
Mungkin seribu atau karung sekalian
Kami bosan Tuan, dengan anda
Karena Kami harus suka,
Di rumah anak menunggu luka-luka