Monday, July 18, 2011

Orang Gila, Orang Miskin

Tadi, setelah sejenak Saya mencari sedikit inspirasi di Kampus yang gagal total karena terlalu ramai dan terlalu banyak nyamuk, Saya pulang. Di perjalanan Saya temukan Orang gila yang sedang diganggu oleh segerombolan anak punk. Dan sambil lalu, kuperhatikan remah - remah makanan yang sedang di pilah diantara serakan sampah. Aku jadi berpikir. Ini kemana Pemerintah, kok tidak bisa memperhatikan Orang seperti ini? Apa salahnya? Saya pikir, dia tidak pernah meminta untuk menjadi orang gila kan?
Lalu apa salahnya Pemerintah menyempatkan diri untuk memperhatikan mereka? Tidak usah repot - repot, rehabilitasikan saja cukup. Ya, obat untuk orang gila memang mahal Saya tahu. Tapi apakah untuk keselamatan dan hak hidup seorang manusia itu juga perlu sebuah perhitungan? Bahkan dari sisi manapun, Orang gila juga seorang manusia. Ya, mungkin sedikit berbeda, tapi dia tetap sesosok 'Orang' bukan? Atau mau dikemanakan lagi? Dibiarkan menggembel di jalanan? Sementara para pemimpin daerah asik - asikan di kantor dengan segala fasilitas yang ada?


Tidak, Saya tidak jauh - jauh harus memperhatikan keindahan dan kebersihan kota. Tapi dari sisi manusiawi yang paling dasar sekalipun, saya rasa sudah sebuah kewajiban saat masyarakat terlunta - lunta, adalah tugas dan tanggung jawab pemerintah untuk melindungi.


Lulu mungkin sebagian orang akan berpikir begini: "Kenapa tidak kau saja yang memperhatikan?" Oh tentu, dengan prihatin saja Saya sudah memberi perhatian, andai Saya banyak uang, sudah kubiayai keperluan rehabilitasinya.


Lalu kemudian maka terbayang di benak Saya, bahkan sisi kemanusiaapun telah menurun drastis, dari tingkat yang paling atas dalam tatanan kemasyarakatan kita sampai ke yang paling bawah.


Teringat Saya, pernah di salah satu konsernya Iwan Fals, pernah dia katakan kira - kira seperti ini: "Jika masing-masin satu saja orang berkecukupan di negara ini mau menanggung kebutuhan satu orang yang kesusahan maka masalah kemiskinan Saya pikir bisa teratasi."


Usul yang kedengaran gila itu masih bisa diterima akal sehat, mengingat jumlah penduduk miskin di Negara kita 13,33% pada Maret 2010. Sedangkan sudah sangat banyak keluarga yang punya harta serba berkelebihan, mobil banyak, bisnis besar.


Tapi semua tidak berubah, toh manusia - manusia yang kaya raya itu tidak mudah berbagi dengan mereka yang miskin. Bahkan mereka terus berusaha untuk menjadi lebih kaya lagi. Sungguh nilai kemanusiawian sudah sangat memprihatinkan di dunia.


Saya prihatin.
Prihatin sambil memimpikan dunia yang lebih baik.

0 komentar:

Post a Comment